Ingin tahu lebih dalam seputar belt CVT, yang merupakan komponen dalam CVT mobil?
Salah satu inovasi yang paling signifikan adalah hadirnya transmisi Continuously Variable Transmission (CVT).
Transmisi CVT matic ini menawarkan kenyamanan berkendara yang tak tertandingi, perpindahan gigi yang mulus, dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Nah, di balik kecanggihan transmisi CVT, terdapat komponen penting yang berperan sebagai aktor utama, yaitu belt CVT.
Apa sih Belt CVT Itu?
CVT itu kependekan dari Continuously Variable Transmission, yang artinya transmisi yang bisa berubah-ubah rasio giginya secara kontinu.
Nah, belt CVT ini ibarat “nyawa”-nya sistem CVT.
Bentuknya kayak sabuk baja yang fleksibel dan kuat, tugasnya nyalurin tenaga dari mesin ke roda.
Kebayang gak sih, gimana mobil bisa jalan tanpa hentakan saat pindah gigi?
Itulah hebatnya transmisi CVT.
Berbeda sama transmisi manual atau matic konvensional yang pakai gigi-gigi terpisah, CVT ini punya sistem yang lebih canggih.
Rahasianya ada di pulley CVT dan belt CVT yang kerjanya saling berkaitan.
Pulley CVT ini kayak dua buah kerucut yang bisa ngatur diameternya.
Belt CVT-nya “melilit” di kedua pulley ini.
Dengan mengubah diameter pulley, rasio CVT pun ikut berubah.
Makanya, perpindahan gigi di mobil matic CVT terasa halus banget, kayak gak ada batas antar giginya.
Fungsi dan Cara Kerja Belt CVT
Belt CVT ini bener-bener komponen “jagoan” di sistem transmisi CVT.
Gak cuma nyalurin tenaga, tapi juga berperan penting dalam mengatur kecepatan mobil.
Nah, biar lebih paham, yuk kita bedah cara kerjanya.
Belt CVT itu terhubung ke dua pulley CVT. Ada pulley primer yang nyambung ke mesin, dan pulley sekunder yang nyambung ke roda.
Kedua pulley CVT ini bentuknya unik, kayak kerucut gitu. Diameter pulley-nya bisa berubah-ubah sesuai kebutuhan.
Ketika kamu nginjak gas, roller CVT yang ada di dalam pulley akan bergerak. Gerakan roller ini bikin diameter pulley berubah.
Nah, perubahan diameter pulley ini bikin rasio CVT berubah juga.
Gampangnya gini, kalau diameter pulley primer mengecil dan diameter pulley sekunder membesar, rasio gigi jadi lebih tinggi, mobil pun melaju lebih cepat.
Begitu juga sebaliknya.
Dengan mekanisme ini, mobil matic CVT bisa naik turun kecepatan secara halus tanpa perlu pindah gigi manual. Keren, kan?
Nah, ini beberapa kelebihan dari sistem transmisi CVT dibanding jenis transmisi matic lain:
- Irit Bahan Bakar: Karena rasio CVT bisa menyesuaikan dengan kondisi jalan, mesin bisa bekerja di putaran paling efisien. Jadi, bahan bakar pun lebih hemat.
- Akselerasi Halus: Gak ada hentakan saat pindah gigi, bikin berkendara jadi lebih nyaman, apalagi di jalan macet.
- Minim Getaran: Karena perpindahan gigi yang mulus, getaran yang dirasakan penumpang jadi lebih sedikit.
Permasalahan Belt CVT Mobil
Meskipun punya banyak kelebihan, belt CVT juga gak lepas dari masalah, lho! Beberapa masalah yang sering muncul antara lain:
-
Belt CVT Aus atau Putus
Ini bisa terjadi karena pemakaian, kualitas belt CVT, atau perawatan yang kurang tepat.
Ciri-cirinya, mobil bisa terasa bergetar, muncul suara berisik dari rumah CVT, atau bahkan mobil gak bisa jalan sama sekali.
Wah, kalau sampai putus di jalan bisa repot, nih!
-
Pulley CVT Aus
Roller CVT yang aus bisa bikin pulley CVT gak berfungsi optimal.
Akibatnya, rasio CVT jadi gak stabil dan akselerasi mobil terganggu.
Mobil bisa terasa ndut-ndutan atau loyo.
-
Kampas Kopling CVT dan Mangkok Kopling CVT Aus
Komponen ini berperan penting dalam menyalurkan tenaga dari mesin ke belt CVT.
Kalau aus, bisa bikin mobil slip atau terasa ndut-ndutan.
Biasanya kamu bakal ngeliat ada serbuk hitam di area transmisi.
-
Filter Udara CVT Kotor
Filter udara CVT yang kotor bisa bikin debu dan kotoran masuk ke rumah CVT dan merusak komponen di dalamnya, termasuk belt CVT.
Ini bisa mempercepat keausan belt.
Selain itu, oli transmisi yang gak sesuai atau jarang diganti juga bisa memicu masalah pada belt CVT.
Makanya, penting banget buat pakai oli transmisi yang direkomendasikan dan ganti secara berkala.
Tips Merawat Belt CVT
Biar belt CVT di mobil kesayanganmu awet dan performanya tetap oke, ini dia beberapa tips perawatan yang bisa kamu lakuin:
- Ganti Oli Transmisi Secara Berkala: Gunakan oli transmisi yang direkomendasikan untuk mobilmu dan ganti sesuai jadwal yang ditentukan di buku manual.
- Panaskan Mesin Sebelum Berkendara: Biasakan panasin mesin selama beberapa menit sebelum jalan. Ini ngebantu oli transmisi melumasi komponen CVT dengan baik.
- Hindari Akselerasi dan Pengereman Mendadak: Ini bisa bikin belt CVT bekerja lebih keras dan cepat aus. Sebisa mungkin, berkendara dengan halus, ya!
- Periksa Kondisi Belt CVT Secara Berkala: Kalo lagi service mobil, minta montir buat ngecek kondisi belt CVT, apakah ada tanda-tanda keausan atau kerusakan. Lebih baik mencegah daripada mengobati, kan?
- Bersihkan Filter Udara CVT: Pastikan filter udara CVT bersih agar debu dan kotoran gak masuk ke rumah CVT. Kamu bisa bersihkan filter udara ini sendiri atau minta bantuan montir.
- Jaga Kebersihan Rumah CVT: Pastikan rumah CVT bebas dari kotoran dan air. Kalo ada kebocoran oli atau air masuk ke rumah CVT, segera perbaiki.
Belt CVT itu komponen penting yang ngaruh banget ke performa mobil matic-mu.
Rawat dengan baik biar mobil tetap nyaman dikendarai dan gak ngerepotin di jalan.
Soal perawatannya kamu bisa percayakan langsung ke Domo Transmisi, unit bisnis dari Dokter Mobil yang fokus menangani masalah transmisi mobil matic.
Pakai teknologi tercanggih, teknisi yang di-training langsung di luar negeri, sampai ada jaminan garansi 6 bulan untuk overhaul, bikin perawatan transmisi matic di sini lebih terjamin kualitasnya.
Untuk booking servisnya, kamu bisa langsung klik tombol reservasi di bawah ini!